aleitheiaf

15 post 50k followers 10 following

Freielle Aleitheia C
Psychology UI'17
SMD - JKT

As an OCRP, this account may build stories like others. The stories which are narrated, are not based on the true story of the writer nor the face claim. They are purely imagination which coped by th writer. All similarities are mere coincidience.

There are some things that you need to know about the writer's style either in writing her story or reciting another's story.

Depends on the story, the POV can be using either 1st or 3rd person.

Writer is not an English native. So that, she begs pardon if there some grammatical errors in the contents.

For the rest, you can do your own search.

W R I T E R's N O T E

This account was made for roleplayer purpose only. There's no engagement between the character and the real person which the face is used as the face claim.

Writer are openly admit any kind of genres, but before writing the plot, we need to build the chemistry and discuss about the plot first through DM. It's directed in order to prevent metagaming and god modding.

Symbols:
:: OOC
"..." IC talk
.... Imagine

Plots or IC talks can be using either English or Bahasa. It also works on casual and small talks.

This account may contain explicit NSFW contents such as rude words, taboo subject, crimes, or event sexual contents. If you're under 20 year-old, writer reminds you for not following this account. On the other hand, if you are disturbed by the post, just mute my account.

P R O F I L E

Full Name:
Freielle Aleitheia Crownie

Nicknames:
Ale, Elle, Theia, Theya

Place of Birth:
Samarinda, East Borneo

Date of Birth:
December 2, 1999

Zodiac:
Sagittarius

Gender:
Female

Blood Type:
O

Sexual Orientation:
Heterosexual

Nationality:
Indonesian

Domicile:
Jakarta

Occupation:
Photographer
A student of Indonesia University'17 majoring Psychology

Face Claim:
Kim Jiwoo of Loona


P H Y S I C A L
T R A I T S

Height:
165 cm

Weight:
50 kg

Eyes Colour:
Brown

Hair Colour:
Black

Skin Tone:
Fairly light

Facial Shape:
Square

Nose:
Pointed

P E R S O N A L I T Y

Like a day, she has two sides. Which part of her that you don't recognize yet?

Freielle Aleitheia Crownie terkenal sebagai seseorang yang mempunyai senyum yang cantik pun kepribadian yang cantik. Namun, watak asli sebenarnya tidak cantik seperti wajahnya; Ia hanya pandai memainkan ekspresi.

Walaupun terlihat ramah dan murah senyum, Aleitheia sebenarnya adalah sosok yang cukup pemalu. Seringkali Aleitheia merasa bingung ketika bertemu dengan orang-orang baru; bingung ingin mengatakan apa atau bingung ingin bereaksi seperti apa. Namun, ketika mengenal sosoknya lebih dalam sesungguhnya ia adalah sosok gadis yang banyak bicara.

Menyukai hal-hal yang berhubungan dengan dunia nyata atau analisis? Bukan berarti ia tidak menyukai serial sejenis Harry Potter, tidak. Ia menyukainya. Di sela-sela kesibukannya, Aleitheia sering menyempatkan diri untuk membaca komik Detektif Conan. Menurutnya, memecahkan suatu hal secara bertahap dengan analisis merupakan sesuatu yang keren.

Aleitheia adalah seorang gadis pemikir. Dia tidak suka bertindak secara spontan. Dalam melakukan sesuatu, Aleitheia selalu memikirkan reaksi orang-orang atau akibat dari apa yang ia lakukan dan ia selalu memikirkan segala sesuatu agar bisa meminimalisir risiko dari apa yang ia lakukan.

B A C K G R O U N D
S T O R Y

Samarinda, December 1999
Ditemani butiran hujan yang menggunung di rerumputan yang mulai layu, lahirlah seorang gadis mungil dalam genggaman sang ibu. Kulit putih bersih, bibir merah dan rambut hitam legamnya mengingatkan akan seorang putri asal negeri dongeng yang dikenal sebagai Snow White.

Samarinda, August 2000
Diselimuti oleh hangatnya kasih sayang oleh kedua orang tua, tak asal membuat gadis kecil ini menjadi sosok yang manja. Bahkan di usianya yang dini, Aleitheia dapat mengerti perintah dan selalu membantu ibunya yang sedang mengolah makanan dengan tidak menangis jika tak terlalu membutuhkan.


"Coba Bunda lihat tanganmu."
"Tangan Ale nggak apa-apa, Bun."
Bercak darah dengan sebaret luka disebutnya tidak apa-apa, membuat Bunda tersenyum. Beliau sangat mengerti bagaimana sifat keras kepala Aleitheia.
"Bunda lebih senang melihat tanganmu digunakan untuk menciptakan hal-hal yang indah," rambut basah nan lepek Aleitheia diusap,"ketimbang beraksesoris luka."
Tertegun.
Aleitheia tidak pernah menceritakan kegemarannya dalam dunia foto pun dunia menulis kepada keluarganya. Ia sudah cukup hafal bagaimana ditaktornya sang ayah dalam membimbing anak-anak ke jalur sepertinya. Menjadi sosok penting dengan pekerjaan yang pasti.
"Bunda mengajarkan Ale untuk bermimpi. Mungkin mimpi Ale berbeda dan memiliki jalan yang sulit tapi Bunda tidak mengajarkan Ale untuk menyerah tanpa usaha kan?"
Dari sepasang mata teduh itu, Aleitheia tahu jika beliau akan terus mendukungnya meski suaminya sendiri tidak akan sungkan-sungkan menghacurkan kamera simpanan Aleitheia jika tahu anaknya berulah.


Aleitheia memegang surat penerimaan beasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Ia menatap foto keluarga berisikan kedua orangtua dengan dirinya, ini akan menjadi babak baru untuk Aleitheia. Ia akan keluar dari lingkaran sesat yang membuatnya menjadi sosok preman di sekolahan dan memulainya di Jakarta, sebagai Aleitheia yang mencintai fotografi dan tertarik dengan dunia psikologi tentunya.
"Kenapa harus belajar psikologi di Jakarta?"
"Karena saya ingin suasana baru."
"Kalimantan Timur ini memiliki banyak universitas bagus dan kamu bisa memilih dimana saja."
"Saya lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa penuh, kenapa harus saya tolak? Bukankah ini akan menjadi pencapaian yang bagus untuk saya?"
Ayah memandangi surat penerimaan dan Aleitheia. Mata nyalang itu tampak lebih lelah dari biasanya, Aleitheia kira ayahnya akan memberikan caci maki seperti biasanya.
"Kau disana untuk berkuliah. Bukan melakukan hal yang sia-sia, berjanjilah untuk tidak keluar dari jalurmu."
Aleitheia tersenyum miring, disambetnya surat tersebut dari tangan sang ayah.
"Ini hidup saya. Akan saya lakukan apa yang saya mau dan saya berjanji tidak akan membuat anda harus terbang ke Jakarta untuk menarik saya pulang."
Takdir itu senang bermain-main kan? Aleitheia tidak tahu menahu bagaimana pencipta menggariskan takdir untuknya. Ia hanya tidak menyangka pertemuannya dengan teman-teman yang sejurus dengannya membawa mimpi itu menjadi nyata.

T R I V I A

> Merupakan anak tunggal.
> Memiliki kebiasaan menggigit jari atau bibir dan memegang pen ketika sedang gugup.
> Menguasai lima bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Jepang, Mandarin dan Prancis.
> Tidak melakukan sekolah seperti anak pada umumnya. Ya, ia dulunya homeschooling.
> Menyukai makanan apa saja, khususnya pedas dan manis.
> Sangat menyukai kopi dan hal-hal yang rasanya pahit. Hidupnya sudah pahit, katanya.
> Menyukai langit. Bisa berdiam diri selama berjam-jam untuk sekadar melihat bulan dan bintang.
> Mempunyai lima peliharaan kucing bernama Tito, Nale, Koce, Ore, dan Doke.
> Karena metabolisme tubuhnya yang lancar, ia bisa makan dalam jumlah yang banyak tanpa perlu khawatir akan berat badannya.
> Phobia terhadap ular.
> Senang membaca.
> Tempat curhat yang baik. Aleitheia adalah pendengar dan pemberi solusi yang baik, walaupun begitu ia lebih suka memendam masalahnya sendiri daripada menceritakan. Dengan alasan takut membebani.
> Ada lima hal yang selalu ia bawa, handphone, earphone, powerbank, jurnal buku dan kamera.
> Bisa melihat apa yang tidak dilihat oleh orang awam; indigo.

R E L A T I O N S

[ akan diisi secepatnya. ]
[ jika ingin berdiskusi, sangat dipersilakan. sl masih fleksibel. ]